Rapat Koordinasi BUMK Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019




Mengusung tema “ Mari Kita Wujudkan Satu Niat, Satu Kata, Satu Langkah dan Satu Tujuan “.  Rapat Koordinasi BUMK se-Kabupaten Lampung Tengah dihadiri oleh 301 Ketua BUMK dari 28 Kecamatan.  Acara yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Maret 2019. Turut hadir pendamping dan Kasi PPM seluruh kecamatan se-Kabupaten Lampung Tengah,  guna memberikan pendampingan dan pengarahan kepada Ketua BUMK di masing-masing kecamatan.

Dalam upaya membangun BUMK yang semakin maju dan dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung mengadakan rapat  koordinasi dengan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Tenaga Ahli Pendamping, BRI, dan Bulog.  Mariah., SH,MKn selaku Tenaga Ahli Pendamping, memberikan pemaparan bagaimana seharusnya BUMK mulai berkembang mulai dari penyusunan proposal analisa usaha, jenis usaha yang dikembangkan sampai dengan masalah administrasi perizinan usaha.  Jumlah BUMK yang sudah terbentuk di Kabupaten Lampung Tengah yaitu 259 BUMK dan 42 BUMK sedang dalam proses.

Menurut Kabid Usaha Pengembangan Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Osman Nizar.,S.Sos , BUMK yang sudah dirintis dan disosialisasikan sejak Tahun 2017 melalui proses musyawarah dengan pengurus desa, diharapkan dapat segera dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat kampung sehingga dapat mewujudkan kampung yang mandiri sesuai dengan tujuannya.  Pada tahun 2018 BUMK  se-Kabupaten Lampung Tengah memiliki trend usaha yaitu peternakan, karena sesuai dengan kondisi saat itu yaitu swasembada daging. Di tahun 2019 ini harapannya BUMK mulai mengembangkan jenis usahanya tidak hanya dibidang peternakan namun di beberapa aspek perekonomian seperti BUMKMART. Fungsi BUMKMART sebagai warung grosir inilah yang akan mensuplai kebutuhan warung-warung kecil, sehingga perekonomian masyarakat akan terus berputar. Oleh karena itu Bulog dihadirkan untuk memberikan gambaran bagaimana mendapatkan distributor barang dengan harga pabrik. Dan harapannya BUMKMART ini di tahun kedepannya akan mulai berkembang dengan sektor usaha yang lainya seperti jual beli hasil tani masyarakat kampung. Selain Bulog, BRI juga hadir dengan memaparkan produk/layanan BRI Link guna menambah jenis usaha BUMK yang dapat diterapkan di unit-unit BUMK sebagai layanan transaksi perbankan bagi masyarakat secara realtime online menggunakan fitur EDC miniATM BRI dengan konsep sharing fee.

Sesuai dengan tugas dan fungsi BUMK yaitu sebagai Fasilitator dan Pembinaan Masyarakat Kampung,  maka masyarakat dapat berperan aktif dalam mengembangkan jenis usaha sesuai dengan PERMENDES No. 4 Tahun 2015 yaitu :

  1. Bisnis Sosial
  2. Bisnis Penyewaan
  3. Usaha Perantara
  4. Bisnis Produksi/ Perdagangan
  5. Bisnis Keuangan
  6. Bisnis Bersama

Bapak Slamet salah satu Ketua BUMK di Kalirejo memberikan gambaran tentang  BUMK di Kalirejo yang saat ini sudah berjalan di berbagai sektor ekonomi yaitu perdagangan, peternakan, perikanan dan industri kreatif. Menurutnya BUMK memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan pendapatan / income. Usaha industri kreatif seperti kain perca yang sudah dimulainya bisa menghasilkan berbagai jenis barang siap jual, seperti keset, sarung bantal dan tas.  Dan saat ini sudah memiliki 7 orang pengrajin. 

Harapannya  adalah pembentukan Badan Usaha Milik Kampung,  dapat mendirikan  perusahaan milik kampung yang hasil  usahanya menjadi sumber pendapatan kampung, berdasarkan potensi kampung itu sendiri. (DPMKLAMTENG)


Share :